Jakarta, (ANTARA) - Koordinator Komunitas Penggemar Bola Indonesia Asep Hidayat mengungkapkan, beberapa anggota Kelompok 78 (mayoritas pemilik suara Kongres PSSI) mengeluh karena menerima ancaman fisik dan non fisik dalam dua hari terakhir, setelah gagalnya Kongres PSSI.
"Yang paling nyata terjadi di Jawa Barat dan Papua. Kami menerima keluhan itu, sehingga memohon aparat keamanan bertindak tegas, sehingga situasi kondusif di lapangan terus terjamin. Begitu juga upaya membangun prestasi sepak bola kita," katanya melalui jejaring komunikasi, Senin.
Beberapa rekan anggota Komunitas Penggemar Bola Indonesia (KPBI) di sejumlah daerah, menurutnya, dua hari terakhir tak henti-hentinya menerima laporan mengenai masalah tersebut.
Asep Hidayat mengungkapkan pula, hingga kini memang belum terjadi teror fisik, sehingga tidak ada fakta hukum untuk dilaporkan kepada pihak berwajib.
"Namun, mengacu kepada keluhan yang datang dari pak Usman Fakaubun (Sekretaris Pengprov PSSI Papua), maka perlu ada langkah-langkah pengamanan atas nasib anggota Kelompok 78 di berbagai daerah yang kini ketakutan oleh berbagai aksi ancaman," katanya.
Ia juga mengungkapkan mengenai informasi turunnya instruksi dari sebuah partai politik (parpol) kepada kader-kadernya yang menjabat Ketua Pengcab PSSI agar menggoyang ketua pengprov anggota Kelompok 78.
"Situasinya sudah mengarah pada politisasi dan bahkan kriminalisasi. Ini harus segera dihentikan," ujar Asep HIdayat.
Dikutip dari : YahooNews, 23 Mei 2011