Anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono, mengatakan, pihaknya tengah membahas kemungkinan mengubah jadwal Kongres PSSI. Sebab, jadwal itu berbenturan dengan penyelenggarakan Konferensi Anak Asia Pasifif yang digelar Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Solo. "Kami akan melakukan pembahasan mengenai pengubahan itu dan langsung mengumumkan hasilnya besok (hari ini)," kata dia, di Jakarta, Kamis (9/6).
Pergantian tanggal Kongres ini sebelumnya juga disinggung Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, seusai rapat dengan DPR, Rabu (8/6) malam. Agum menerima saran dari Wali Kota Solo, Joko Widodo, agar jadwal Kongres dimajukan. "Walikota menyarankan supaya kongres dimajukan menjadi tanggal 28 Juni," kata dia.
Pemajuan jadwal Kongres akan menguntungkan Indonesia. Sebab, pelaksanaan Kongres 30 Juni bertepatan dengan tenggat yang ditentukan FIFA. Bila Kongres itu gagal menghasilkan pengurus PSSI baru, maka Indonesia akan langsung menerima sanksi dari FIFA.
Tapi, Agum tidak ingin pemajuan jadwal Kongres itu untuk mengantisipasi bila Kongres berujung tanpa hasil. "Kalau niatnya deadlock, tanggal berapa pun kongresnya pasti deadlock. Kami mengusung spirit agar agenda Kongres memilih pengurus berjalan lancar," ujar dia.
