BelajarAdsense

Rabu, 10 Agustus 2011

Soedjono Soroti Kendornya Fisik Pemain Timnas

Viriya Paramita | Aloysius Gonsaga | Rabu, 10 Agustus 2011 | 20:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati olahraga Rendra Soedjono mengungkapkan bahwa faktor fisik menjadi kelemahan besar tim nasional Indonesia saat ini. Selain itu, ia juga menganggap tim asuhan Wim Rijsbergen itu butuh seorang psikolog olahraga untuk memenuhi kebutuhan psikis mereka.
 
"Kelemahan tim kita jelas ada di masalah fisik. Makanya ketika mereka menarik Mathias Ibo, menurut saya dia bagus sebagai seorang fisioterapis. Lalu kabarnya juga kita mau menarik seorang pelatih fisik dari Belanda, itu bagus," tutur pria yang sering menjadi komentator pertandingan sepak bola ini.


Soedjono mengatakan bahwa rendahnya kondisi fisik pemain Indonesia diakibatkan kurangnya sikap disiplin mereka dalam menjaga pola makan sehari-hari. "Saat libur kompetisi seperti saat ini, dari kira-kira 1.000 pemain yang bermain di ISL dan LPI, paling yang menjaga pola makannya hanya 10 orang. Padahal hal itu sangat berpengaruh. Oleh karena itu kemampuan para pemain kita tak akan keluar setelah pertandingan masuk ke menit 60 karena fisiknya drop," katanya.
Selain itu, kebiasaan para pemain dari daerah tertentu, misalnya Papua, untuk mengkonsumsi minuman keras seperti bir dalam kesehariannya, juga sangat memengaruhi kondisi fisik mereka. Menurut Soedjono, butuh pendekatan personal dari pelatih untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
"Pelatih Rahmat Darmawan dan Jacksen F Tiago (yang pernah melatih Persipura Jayapura) pernah bercerita kepada saya. Untuk mengubah kebiasaan para pemain tersebut tentu sulit, karena mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun. Akhirnya, mereka melakukan pendekatan secara personal dan memperbolehkan para pemain tersebut (minum bir), asal tidak dilakukan menjelang pertandingan. Kita yang harus bisa menyesuaikan diri dengan mereka," kata Soedjono.

"Saya juga menilai, saat ini di Indonesia butuh kehadiran seorang psikolog olahraga sebagai teman bercerita bagi para pemainnya. Sehingga ketika mereka ada masalah, setidaknya mereka bisa lebih lega setelah menceritakan masalah tersebut. Menjadi tugas psikolog untuk melakukan pendekatan pada para pemain, dan semoga bisa mengubah kebiasaan buruk mereka."

Soedjono pun mengatakan agar masyarakat tidak memberi tekanan dan ekspektasi terlalu tinggi bagi para pemain timnas yang sedang bersiap untuk menghadapi babak kualifikasi grup Piala Dunia 2014 bersama Iran, Bahrain dan Qatar.

"Saya berharap agar mereka bisa bermain baik saja. Yang penting mereka siap. Engga usah memikirkan masalah kalah atau menang. Tunjukkan saja kemampuan serta apa yang telah mereka latih selama ini sebaik mungkin. Nanti hasilnya bisa dilihat sendiri oleh masyarakat," pungkas Soedjono.
AutoBacklinkGratisFree Promotion LinkFree Smart Automatic BacklinkMalaysia Free Backlink Services MAJLIS LINK: Do Follow BacklinkLink Portal Teks TVjapanese instant free backlink Free Plugboard Link Banner ButtonFree Automatic Backlink Service
Free Automatic Link