
Sungguh suatu ironi, ditengah-tengah bergeloranya rasa nasionalisme seluruh masyarakat yang tercermin pada dukungan Timnas Sepakbola kita beberapa saat yang lalu. Saat ini kita dihadapkan pada suatu tontonan yang sungguh tidak memperoleh simpati rakyat Indonesia yang cinta Bola....justru saat ini telah terjadi perang kepentingan diantara elit sepakbola tanah air yang mengklaim bahwa tindakannya semata-mata untuk memajukan persepakbolaan Nasional. Bagaimana mungkin kita bisa maju....saat ini kita semua berada dalam bayang-bayang sanksi FIFA, sebagai akibat kemelut di kepengurusan PSSI yang berkepanjangan.
Puncak dari semua ini, terjadinya kekisruhan pada saat pelaksanaan konggres, yang kebetulan dihadiri oleh utusan FIFA.
Seperti dilansir REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - "Pengamat sepakbola Sulawesi Selatan, Yopie Lumoindong, mengungkapkan bahwa Indonesia akan sulit menghindar dari jatuhnya sanksi FIFA akibat kegagalan kongres PSSI pada 20 Mei yang lalu"
Yopie Lumoindong menilai kecil peluang Indonesia untuk bisa lolos dari sanksi FIFA. Karena Thierry Regenass, perwakilan FIFA, saat itu hadir dan menyaksikan langsung ricuhnya acara kongres. Hal tersebut diperparah dengan sikap sebagian anggota Kongres yang tidak menghargai perwakilan FIFA tersebut.
"Saya kira peluang PSSI bisa lolos dari sanksi FIFA itu hanya sekitar 0,1 persen jika melihat apa yang terjadi pada saat kongres. Namun, kita tentu berharap agar Komite Normalisasi bisa berbuat maksimal saat bertemu FIFA nanti," jelas Yopie.
Yopie menilai FIFA tidak akan gampang mengubah pandangannya karena mereka bukanlah organisasi yang amatir. Karena itu, laporan Thierry Regenass akan menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam mengambil keputusan.
"FIFA itu bukan organisasi amatir yang gampang dipengaruhi dengan berbagai macam alasan. Saya yakin apa yang telah disaksikan perwakilan FIFA itu akan menjadi penilaian dalam mengambil keputusan," katanya.
Semoga yang 0,1% itu menjadi kenyataan, PSSI bisa lolos dari sanksi FIFA. Terbentuk Pengurus PSSI yang benar-benar mampu mengelola persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik. Sehingga keinginan masyarakat untuk memiliki Timnas SepakBola yang disegani mampu diwujudkan.
Sumber : YahooNews, 26 Mei 2011