REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Australia mulai memertimbangkan memercepat impor sapinya kembali ke Indonesia. Masa enam bulan terlalu lama untuk dilanjutkan. “Secara formal belum mereka (Australia) sampaikan, tetapi secara wacana ada arah ke situ,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Banun Harpini saat dihubungi Republika, Kamis (16/6).
Sementara itu, Menteri Pertanian Susuwono yang dikonfirmasi hal tersebut juga mengatakan secara formal belum menerima kabar dari Australia. “”Saya belum dapat kabar tersebut,” ujarnya dalam pesan singkat, Kamis (16/6).
Wacana tersebut menyusul setelah Rabu (15/6), Banun bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan pertemuan dan diskusi dengan tiga negara, yaitu Brasil, Kanada, dan Selandia Baru. Hasilnya, ketiga negara tersebut menyanggupi berapa pun jumlah impor sapi dan daging sapi yang diinginkan Indonesia.
Tiga negara lain yang ikut menjadi pilihan alternatif impor sapi Indonesia, diantaranya Irlandia, Meksiko, dan Uruguay. Menurut Banun, Australia sudah mengetahui agenda pertemuan Rabu (15/6) sore tersebut.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Australia menghentikan impor sapi bakalan ke Indonesia selama enam bulan. Penghentian tersebut menyusul tayangan pemotongan hewan yang tidak memenuhi kaidah kesejahteraan hewan di beberapa RPH di Indonesia. Ada 12 RPH yang menurut rencananya akan distop oleh Australia. Diantaranya berlokasi di Sumatera Utara (Medan, Binjai dan Deli Serdang), Tangerang, Lampung, Nusa Tenggara Barat (Mataram dan Sumbawa), Jawa Barat (Bogor), dan Depok.