TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Meski Polda Gorontalo telah menyarankan untuk tidak menemui Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, keluarga Briptu Norman Kamaru tetap pada tujuan menemui orang nomor satu kepolisian tersebut di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/9/2011) besok, guna menyampaikan pengunduran diri Norman Kamaru dari Kesatuan Brimob.
"Jadi dong besok kita ke Mabes. Untuk apa, kita sudah jauh-jauh datang ke Jakarta kalau tidak ke Mabes. Tapi, jam berapanya masih belum jelas, tergantung besok," ujar kakak pertama Briptu Norman, Kaima Kamaru, kepada Tribunnews.com, Minggu (18/9/2011).
Sebagaimana diberitakan, orangtua dan kakak pertama Norman tersebut telah tiba di Jakarta sejak Sabtu (17/9/2011). Namun, mereka menemui sanak saudara di Bogor, Jawa Barat, untuk silaturahmi.
Dalam kesempatan ini, perempuan yang akrab dipanggil Leny tersebut mengakui bahwa rencana menemui Kapolri tersebut belum ada janji bertemu sebelumnya. Namun, itu tak mengurungkan niat keluarga untuk menyampaikan surat pengunduran si polisi yang terkenal lewat aksi i lypsync 'Chaiya-chaiya' itu.
"Hanya dari pihak keluarga saja, saya, mama dan papa. Tidak didampingi siapapun. Kalau tidak bisa bertemu pak Kapolri, kita akan serahkan surat pengunduran diri Norman ke pejabat di Mabes. Yang penting bagi kami ada surat tanda serah terimanya," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Kepri Brigjen (Po) Irawan Dahlan melalui Kabid Humasnya menyarankan Norman untuk mengurungkan niatnya mengundurkan diri. Bahkan, Norman diberi keleluasan untuk minta pindah tugas ke Jakarta.